Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Curhatan, Curasi, Dramatisasi dan Tingkah laku gue sehari-hari yang dikemas dalam tulisan.:P

Vent 133 - Ranu Kumbolo : Part 3

Ranu Kumbolo part 3

Pukul 10.00 wib kami sudah membersihkan lokasi perkemahan dan satu hal lagi yang membuatku kesal adalah sampah kami kok banyak banget ._.” (sampah tidak boleh di tinggalkan di lokasi perkemahan). Karena semuanya kelihatan sudah pada cape dan lelah banget, akhirnya aku sendiri yang nyalonin diri buat bawa itu sampah.



Kami janji ketemu jeep di ranupani jam 1 siang tapi start dari ranu kumbolo pukul 11.00 -_-“ . Tiba-tiba muncul  ide gila untuk mengambil jalur berbeda! Pertama aku ragu juga sih jalur ini melewati padang rumput yang luas dan rada berbahaya kalau sampai tersesat. Karena aku berada di paling depan aku ketemu sama porter (orang yang biasa di bayar untuk membawakan barang) datang dari arah kami. Kemudian aku bertanya benarkah jalan ini tembus ke Ranupani? -_-“ ternyata memang benar katanya tinggal ikuti jalur ini aja sampai ke bukit sana.

Setelah melewati padang rumput yang luas akhirnya sampai juga di bukit pertama. Jalan sudah sangat berbahaya karena sekitar kami sudah di selimuti kabut (awan mungkin yeh) jadi kami istirahat dulu disana. Aku juga rada jengkel ama sampah yang ku bawa di belakang (di iket di carrier). Istirahat lalu kami mulai lanjut lagi dari sini perjalan benar-benar mendaki terus menerus (jalur mendaki yang berbahaya buat orang awam). Sampai akhirnya regu kami sudah ada yang sebagian jauh di depan ada yang sebagian tertinggal di belakang. Tapi setalah sampai di checkpoint pertama semuanya istirahat disana (benar-benar bahaya banget ini jaluir ga ada keterangan sama sekali). Aku aja sudah berpikir apakah kami bakal sampai ke Ranupani melihat jalur yang datang dari segala arah.



Hari sudah mulai mendung. Kami ingin lanjut,  kemudian datang rombongan dari Bekasi. Mereka juga beristrahat disana. Mereka dari summit jam 11 turun kesini dan ketemu ama kami (perbedaan yang signifikan kalau kami dari ranu kumbolo :p). Akhirnya dari sini kami bareng ame mereka. Mereka bawa guide, so itu jadi harapan buat kami juga sihh :p.

Perjalan terus naik, tebing-tebing yang curam, cuaca udah mulai hujan.  Ketua kami membagi regu menjadi 2. Saat itu aku berada di puncak bukit bersama ka Ahmad dan Alfian menunggu teman-teman yang masih ketinggalan jauh di depan. Akhirnya aku di suruh ke depan biar pas 6 orang. Jadi regu di depan itu aku, Alfian, Nana, Amel, Atikah, Evy sedangkan yang di belakang adalah Ka Ahmad, Inez, Kreshna, Yufan, Merrys, Nurul.

Masalahnya adalah aku sudah ketinggalan jauh ama rombongan depan akhirnya aku bergegas turun (dari sini jalur nya turun terus sampai kaki serasa sudah ga kuat menahan bobot badan K).

Cerita ini adalah cerita aku yang sedang berjalan sendiri di tengah lembah pegunungan semeru. Waktu kesendiriaan itu aku sudah mulai parno sama alam sekitar yang membuat ku merinding (sendirian). Aku benar-benar mendengarkan suara alam disini takjub juga tapi aku harus cepat menyusul barisan depan (di barisan depan ada temen-temen kami + orang-orang dari bekasi itu). Saat itu aku melewati jalan bercabang yang satunya sengaja di tutup pakai tali rafia. Jadi aku langsung mengambil jalur kanan menurun (sebelumnya aku teriak dulu kebelakang  “ Ambil jalur kanan!!!” biar di belakang mendengar *semoga ). 

Aku lanjut terun menuruni bukit . Kaki ku sudah tidak kuat untuk menahan bobot tubuh, carrier, sampah. Akhirnya aku juga mengambil istirahat sebentar (sebenarnya aku agak takut juga kalau ada hewan liar yang menyerang ku -_-“ aku jadi parno dan sering liat kebelakang tapi Cuma hutan belantara). Grup di depan sama sekali belum terlihat. Setelah istirahat sebentar aku langsung lanjut mencari grup depan yang hilang entah ke mana itu. Sempat terbesit apakah jalur yang ku ambil tadi sudah benar ya? ._.”. Hari mulai hujan lagi dan awan sudah mulai menutupi jalur pegunungan dan ini tentu saja membuat aku semakin cepat menuruni bukit.

Karena kekuatan kaki ku sudah di ambang batas aku Cuma bisa mengerem dengan menjatuhkan /menghempaskan tubuhku ke pohon-pohon besar sekitar. Seraya melihat kebelakang kalau saja regu belakang sudah berhasil menyusulku tapi itu nihil sekali (wujud mereka saja tidak terlihat).  Akhirnya kuputuskan untuk segera bergegas mencari regu depan sebelum aku semakin paranoid sama keadaan ini.

Setelah menaiki satu bukit akhirnya aku melihat teman-teman sudah berada di BUKIT SEBERANG!!!! (Hell JAUH BANGETT!!). Mereka melihat ku dan memanggil manggil namaku, tetapi aku Cuma bisa melambaikan tangan (cape banget nyusul mereka!). Lalu dengan segera aku berlari kesana dan sudah tidak peduli lagi dengan batas kaki ku. Akhirnya aku sampai juga dan grup depan lengkap 6 orang. Aku yang sudah hampir sekarat itu Cuma terduduk mengumpulkan tenaga. Atika kemudian mengambil sampah dan berniat menolong membawakan itu. Aku bangkit lagi dan ikut berjalan bersama regu dari bekasi ini (Perjalanan masih panjang).   Hujan deras mulai menghantam kami. Aku tidak membawa jas hujan, Cuma jas hujan yang dipinjamkan Yufan yang menyelamatkanku.

Singkat cerita aku dan grup depan menandai jalan yang kami lalui agar yang di belakang tahu arah tujuan *semoga. Lalu kami istirahat sebentar diperkebunan warga sambil makan makanan yang tersisa di tas masing masing. Lalu lanjut lagi dan hari mulai gerimis lagi.

Jam 15.20 wib kami sampai di Ranu Pani (terharu banget waktu sampai ini TT). Ternyata kami sudah memangkas waktu perjalanan yang di perkirakan 7 jam ternyata kurang lebih 5 jam sudah sampai dengan melewati jalur hell itu.

Sekarang tinggal menunggu regu belakang yang belum muncul-muncul. Setelah kurang lebih 1-2 jam akhirnya mereka sampai juga.  Dari muka mereka terlihat lelah yang luar biasa (mereka membawa carrier besar untuk tenda dan sejenisnya).

Kami makan-makan terlebih dahulu, mengumpulkan tenaga terus naik jeep dan pergi dari tempat itu kembali ke tumpang mengambil motor. Tapi empunya rumah belum balik jadi di tumpang kami menunggu lagi sekitar beberapa jam. Akhirnya kembali ke malang sekitar pukul 22.00 Wib. Waktu sampai di Malang Cuma 1 hal yang ada dalam pikiranku istirahat .

Setelah itu berakhirlah perjalan ku ke Ranu Kumbolo.


Semua Cerita ini tidak ada apa-apanya dengan apa yang sebenarnya terjadi di Ranu Kumbolo ;P
Tutorial dan tips bagi pemula nih yang mau kesini silakan kunjungi blog TutorialHarian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Vent 132 - Ranu Kumbolo : Part 2

Ranu Kumbolo part 2



Sekitar pukul 22.00 – 23.00 wib Terdengar suara beberapa orang yang mungkin sedang berkemas memindahkan tenda. Suara angin yang menyapu bumi Ranu Kumbolo juga terdengar menyapu tenda kami. Aku terus mencoba untuk tidur. Terbangun aku menyadari kalau suhu semakin dingin (di bawah 10derajat). Menurut palang yang ada di depan dingin bisa mencapai 4derajat dan saat aku terjaga sekitar jam 2 dini hari aku merasakan kalau lubang hidung ku rada ber-air. Ternyata hal itu di sebabkan oleh embun yang masuk dan membasahi rongga hidungku. Ditambah dengan aku yang kebelet pipis akhirnya aku mengubah posisi menjadi duduk dan membuka sleeping bag yang menurutku lumayan mengganggu itu.

Aku berdiri di tenda dan menyadari ventilasi atas terbuka keduanya. Dengan segera aku tutup keduanya tapi hal tersebut tidak bisa membantu sama sekali. Cuaca tetap dingin menusuk kedalam tulang. Berbarengan dengan itu kreshna (joni panggilannya) juga bangun, dari jam 2 itulah aku sudah tidak ingin kembali tidur. Kemudian Atika juga bangun dan Ka Ahmad juga ikut terjaga.

Aku yang dari tadi kebelet pipis akhirnya keluar tenda dan merasakan dingin yang 2-3 kali lebih pekat daripada berada dalam tenda. Aku sedikit terhuyung menuju selatan tenda sendirian (ngomong-ngomong aku berani juga yee sendirian ke lokasi deket lembah -_- padahal lokasi cukup terang gara2 sinar rembulan).

Di tenda kami Cuma mengisi waktu dengan bercerita-cerita sampai sang fajar menampakkan dirinya. Nah saat itulah aku mulai bingung. Katanya sunrise akan kelihatan tapi di lokasi camp kami tidak terlihat sama sekali ._.” . Pukul 6.30 kami (Ka Ahmad, Joni, aku, atikah, evy, nana, amel, alfian) jalan-jalan ke sisi danau yang lain dan benar saja tempat di sebelah kami lah ternyata The Real Ranu Kumbolo?!? Di lokasi ini lebih banyak camp dari pada tempat kami memasang tenda -.-“.

Disini terdapat sebuah tanjakan yang katanya memiliki cerita menarik (mitos-nya) yaitu “Tanjakan Cinta” konon katanya kalau ada orang yang sedang menaiki tanjakan ini sambil memikirkan seorang yang dia sukai tanpa menoleh ke belakang maka akan tercapai hal tersebut. Kemudian kalau ada pasangan yang sedang menaiki tanjakan ini dan ternyata malah menoleh kebelakang maka hubungan mereka akan putus di tengah jalan” ;D hahaha. (detailnya search di gugle yeh).  Aku mencoba apakah hal itu benar dengan keyakinan yang kuat aku mendaki tanjakan itu. Parah juga, cape banget coy!! Tanjakannya beneran berat -_-“ apalagi ka Ahmad yang sudah duluan sampe di atas neriakin kami sembari melucu mengatakan “ayoo semangaaat rek, semangaat.. eh tunggu dompet siapa tuh yang jatuuh?? :p” -__-“. Tapi Tanjakan cinta berhasil kutaklukan dan apakah cerita cinta saya juga berhasil? Itu beda ceritanya ntar :v hahaha

salah satu video yang di Rekam terkait perjalanan kami mendaki tanjakan cinta ini yang mau liat monggo di klik link (youtube) di bawah ini


Pukul 8.00 Kami kembali ke Lokasi Camp dan makan untuk mengumpulkan tenaga.   Kalau di real ranu suhunya agak hangat dan enak sih kalau menurutku. Tapi saat kembali ke lokasi camp suhunya langsung kembali dingin :v. Banyak rombongan dari summit yang turun kembali dan melewati tenda kami. Hal itu di jadikan moment untuk foto bersama (khususnya untuk para pendaki dari Malaysia ;v).


Pukul  11.00 kami start berangkat untuk pulang ke ranu pani. Perjalanan pulang dengan perkiraan waktu 7 jam ini ternyata berubah menjadi cerita lain. Inti dari cerita perjalanan kami pun lebih banyak di ceritakan saat perjalan pulang ini. Karena Rombongan kami yang semuanya termasuk pemula ini mengambil resiko dengan memakai jalur shortcut yang berbeda dari jalur sebelumnya.. dan ternyata jalur ini lebih berbahaya dan menyesatkan..


-end of Ranu Kumbolo part 2-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

Vent 131 - Ranu Kumbolo : Part 1

Ranu Kumbolo part 1

"Ranu Kumbolo adalah sebuah danau gunung di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Letaknya di Pegunungan Tengger, di kaki Gunung Semeru. Dalam Bahasa Jawa, ranu berarti danau, sementara kumbolo berarti berkumpul. Jadi secara harfiah Ranu Kumbolo berarti danau tempat berkumpul. Terletak 2400-2600m diatas permukaan laut."



Liburan semester ini aku melakukan pendakian ke Semeru. Tujuan pendakian ini adalah untuk nge camp di Ranu Kumbolo.  Jadi cerita kali ini menceritakan perjalanan ku yang newbie abis bareng temen-temen  yang hampir 50%nya “pertama kali melakukan pendakian dan camping 2 hari 1 malam. So mungkin cerita ini berguna bagi kalian yang ingin mendaki semeru khususnya Ranu kumbolo.

Start dari Kota Indah bernama Malang dengan menggunakan sepeda motor (6 spd) 12 orang (Alfian, Kreshna, Ahmad, Yufan, Merrys, Atika, Evy, Inez, Nurul, Nina, Amel dan aku) kami menuju tumpang  (pasar tumpang). Kemudian menitipkan motor di rumah temennya Nurul dan dilanjutkan dengan menaiki jeff yang langsung mengantarkan kami ke Ranupani (Tempat Start Pendakian).

Sampai disana aku menunggu beberapa puluh menit karena yang lain sedang mengurus surat ijin masuk. Aku sendiri berkeliling melihat-lihat tempat sekitar dan kebanyakan disana terdapat warung dan toko souvenir. Setelah pengurusan surat ijin selesai kami setuju kalau Ka Ahmad menjadi leader di pendakian kali ini. Dengan perkiraan sampai di lokasi dalam waktu 4-5 jam kami pun berdoa terlebih dahulu.

Start Pukul 11.00 wib kami melakukan pendakian. Jalur umum pendakian sudah jelas dengan palang-palang penunjuk jalannya jadi tidak bakalan tersesat. Awalnya semuanya pada bersemangat tapi lama ke lamaan masalah mulai bermunculan. Si nurul dan Inez sakit padahal belum satu jam perjalanan ._.” . Akhirnya kami membuat beberapa tongkat untuk membantu perjalanan. Setelah kurang lebih 2-3 jam akhirnya tiba juga di Pos 1. Anak-anak langsung beristirahat di tempat itu (exhausted banget mereka :v soalnya dikiranya itu sudah pos ke dua.. hahaha). Aku sudah merasa kasihan dengan 2 orang yang membawa 2 carrier besar kemudian aku menjadi voulenter untuk membawa salah satunya (gila berat banget!!).  Kami juga berpapasan dengan para pendaki yang  turun dan saling menyemangati 1 sama lain :D  (sampai-sampai ada artis yang juga mendaki -  mencolok banget -_-“)

Perjalanan sudah memakan waktu 5 jam. Melewati perkiraan yang kami harapkan dan itu baru mencapai pos ke 2 (sering berhenti soalnya --). Hari sudah mulai gelap dan itu sangat berbahaya bagi pendaki awam (bagi semua pendaki laa ._.) ketika mencapai pos 3 kami tidak berlama-lama dan langsung melanjutkan perjalanan. Oh iya kami juga sudah sampai berada di ketinggian 2300m (sudah berada di atas awan ;) ). Teman-teman pada takjub pada pemandangan itu tapi aku malah acuh sama hal itu :v hahaha (energi sudah hampir pada batasnya).

Teman-teman semuanya sudah desperate banget karena destination tidak pernah terlihat. Saat kami memutuskan untuk tidak menyerah (aseekk) akhirnya Danau Ranukumbolo mulai terlihat!! (heaven banget T.T). Sayangnya tempat camp ada di sisi lain posisi kami pertama melihat danau. Akhirnya mengitari danau ranu yang luasnya banget pake kuadrat itu. 



Finish pukul 18.30 di Ranukumbolo (hampir 8 jam!!!). Kami pun membangun tenda. Agak lama membangun tenda karena hari sudah malam dan agak kesusahan melihat lokasi. Sebenarnya kami membawa 2 tenda dome besar tapi Cuma kepasang 1 karena sudah ga tahan ama dinginnya lokasi ini. Akhirnya 12 orang + barang masuk ke tenda yang kapasitas Cuma 8-10 orang itu. Hari sudah semakin malam dan suasana sudah semakin mencekam, apalagi ka Ahmad cerita tentang "legenda danau ranu, katanya dulu ada wanita yang meninggal di dalam danau dan sampai sekarang para pendaki sering melihat sosok wanita itu kalau cahaya bulan tepat menyinari seluruh danau di malam hari" --" (yang penasaran silakan search ada di gugle). Ketika suasana semakin dingin maka kami memutuskan untuk tidur dan semuanya masuk ke dalam tenda. Semuanya menyelimuti diri dengan sleeping bag masing-masing. 

Setelah itu kurang lebih jam 11 atau jam 12 kami mendengar suara grasak grusuk suara orang di sebelah tenda kami, sebenarnya tidak ada orang yang mendirikan tenda dekat lokasi kami...

-end of Ranu Kumbolo part 1-

source:
pic 1 : arematravel.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments