Diberdayakan oleh Blogger.
RSS
Curhatan, Curasi, Dramatisasi dan Tingkah laku gue sehari-hari yang dikemas dalam tulisan.:P

Vent 132 - Ranu Kumbolo : Part 2

Ranu Kumbolo part 2



Sekitar pukul 22.00 – 23.00 wib Terdengar suara beberapa orang yang mungkin sedang berkemas memindahkan tenda. Suara angin yang menyapu bumi Ranu Kumbolo juga terdengar menyapu tenda kami. Aku terus mencoba untuk tidur. Terbangun aku menyadari kalau suhu semakin dingin (di bawah 10derajat). Menurut palang yang ada di depan dingin bisa mencapai 4derajat dan saat aku terjaga sekitar jam 2 dini hari aku merasakan kalau lubang hidung ku rada ber-air. Ternyata hal itu di sebabkan oleh embun yang masuk dan membasahi rongga hidungku. Ditambah dengan aku yang kebelet pipis akhirnya aku mengubah posisi menjadi duduk dan membuka sleeping bag yang menurutku lumayan mengganggu itu.

Aku berdiri di tenda dan menyadari ventilasi atas terbuka keduanya. Dengan segera aku tutup keduanya tapi hal tersebut tidak bisa membantu sama sekali. Cuaca tetap dingin menusuk kedalam tulang. Berbarengan dengan itu kreshna (joni panggilannya) juga bangun, dari jam 2 itulah aku sudah tidak ingin kembali tidur. Kemudian Atika juga bangun dan Ka Ahmad juga ikut terjaga.

Aku yang dari tadi kebelet pipis akhirnya keluar tenda dan merasakan dingin yang 2-3 kali lebih pekat daripada berada dalam tenda. Aku sedikit terhuyung menuju selatan tenda sendirian (ngomong-ngomong aku berani juga yee sendirian ke lokasi deket lembah -_- padahal lokasi cukup terang gara2 sinar rembulan).

Di tenda kami Cuma mengisi waktu dengan bercerita-cerita sampai sang fajar menampakkan dirinya. Nah saat itulah aku mulai bingung. Katanya sunrise akan kelihatan tapi di lokasi camp kami tidak terlihat sama sekali ._.” . Pukul 6.30 kami (Ka Ahmad, Joni, aku, atikah, evy, nana, amel, alfian) jalan-jalan ke sisi danau yang lain dan benar saja tempat di sebelah kami lah ternyata The Real Ranu Kumbolo?!? Di lokasi ini lebih banyak camp dari pada tempat kami memasang tenda -.-“.

Disini terdapat sebuah tanjakan yang katanya memiliki cerita menarik (mitos-nya) yaitu “Tanjakan Cinta” konon katanya kalau ada orang yang sedang menaiki tanjakan ini sambil memikirkan seorang yang dia sukai tanpa menoleh ke belakang maka akan tercapai hal tersebut. Kemudian kalau ada pasangan yang sedang menaiki tanjakan ini dan ternyata malah menoleh kebelakang maka hubungan mereka akan putus di tengah jalan” ;D hahaha. (detailnya search di gugle yeh).  Aku mencoba apakah hal itu benar dengan keyakinan yang kuat aku mendaki tanjakan itu. Parah juga, cape banget coy!! Tanjakannya beneran berat -_-“ apalagi ka Ahmad yang sudah duluan sampe di atas neriakin kami sembari melucu mengatakan “ayoo semangaaat rek, semangaat.. eh tunggu dompet siapa tuh yang jatuuh?? :p” -__-“. Tapi Tanjakan cinta berhasil kutaklukan dan apakah cerita cinta saya juga berhasil? Itu beda ceritanya ntar :v hahaha

salah satu video yang di Rekam terkait perjalanan kami mendaki tanjakan cinta ini yang mau liat monggo di klik link (youtube) di bawah ini


Pukul 8.00 Kami kembali ke Lokasi Camp dan makan untuk mengumpulkan tenaga.   Kalau di real ranu suhunya agak hangat dan enak sih kalau menurutku. Tapi saat kembali ke lokasi camp suhunya langsung kembali dingin :v. Banyak rombongan dari summit yang turun kembali dan melewati tenda kami. Hal itu di jadikan moment untuk foto bersama (khususnya untuk para pendaki dari Malaysia ;v).


Pukul  11.00 kami start berangkat untuk pulang ke ranu pani. Perjalanan pulang dengan perkiraan waktu 7 jam ini ternyata berubah menjadi cerita lain. Inti dari cerita perjalanan kami pun lebih banyak di ceritakan saat perjalan pulang ini. Karena Rombongan kami yang semuanya termasuk pemula ini mengambil resiko dengan memakai jalur shortcut yang berbeda dari jalur sebelumnya.. dan ternyata jalur ini lebih berbahaya dan menyesatkan..


-end of Ranu Kumbolo part 2-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Nice story dude

Unknown mengatakan...

Nice story dude

Unknown mengatakan...

Nice story dude

Posting Komentar